OCD Cerai: selalu takut telah mentalak istri tanpa sengaja

OCD Cerai: selalu takut telah mentalak istri tanpa sengaja Tadi sore saya sedang mikir tentang kenapa ada banyak kasus perceraian di dunia barat. Saya

OCD Cerai: selalu takut telah mentalak istri tanpa sengaja


 OCD CERAI

Assalamualaikum
Mohon maaf pak, waswas saya kambuh lagi, dan saya perlu bertanya agar bisa tenang.

Saya itu orangnya introvert, pendiam. Tidak suka ngobrol, lebih suka menyendiri. Tapi saya sering ngobrol (mikir atau berimajinasi) dengan diri saya sendiri (dalam hati/pikiran).

Misalnya saya sedang mikir/ngobrol dalam hati tentang rencana liburan. Untuk liburan selanjutnya mau ke kota A atau kota B yah? Lalu saya pikirkan plus minusnya setiap kota. Nah dalam keadaan seperti itu, terkadang saya ngomong/melafalkannya, baik dengan suara atau hanya gerak bibir saja. Misalnya saya bilang "Oke liburan selanjutnya ke Malang saja deh" dengan suara rendah. Itu masih normal kan ya pak ?

Tadi sore saya sedang mikir tentang kenapa ada banyak kasus perceraian di dunia barat. Saya berpikir dalam hati kira kira "Mungkin alasannya karena kalau 'cerai', hartanya dibagi dua". Nah masalahnya kata "cerai" itu saya ucapkan pak, dengan bibir saja sepertinya, dan cuma kata itu saja. Bodohnya setelah itu saya malah ragu, apa iya tadi cuma pake bibir saja, dan malah mengucap kata "cerai" lagi dengan suara rendah.  Lalu saya melihat istri saya yang sedang tiduran di ruang tamu (saya di ruang tengah). Saya langsung panik dan kepikiran, lah ini jatuh talak atau enggak yah? Tapi kan istri saya nggak denger, nggak lagi ngobrol dengan saya, dan nggak liat saya juga. Saya juga tidak ada niatan talak, naudzubillah. Istri saya itu penurut dan hampir tidak pernah cekcok/bertengkar dengan saya. Lagipula saya kan cuma berkata sendiri dengan suara rendah 'cerai' (satu kata) bukan kalimat seperti 'istriku saya talak', 'aku ceraikan istriku' dsb. Nggak mungkinlah jatuh cerai, itu cuma waswas saja. Saya berusaha cuek, tapi malah kepikiran terus sampai malam. Searching di internet dan baca baca artikel malah tambah waswas, akhirnya saya putuskan untuk konsultasi Alkhoirot.

Pertanyaan
1. Apakah jatuh cerai dalam kasus tersebut ? dalam kasus tersebut saya cuma berkata "cerai" (satu kata) sendiri. Tapi kalau seseorang saat sendirian berkata kalimat "aku talak istriku", "istriku saya cerai", itu apakah jatuh talak? Saya banyak baca artikel dan katanya jatuh talak. Atau mungkin saya saja yang keliru karena kurang paham ilmu & konteksnya ketika membaca artikel tsb.

2. Saya sering nyanyi lagu yang ada lirik "Kau dan Aku takkan terjadi". Itu salah satu lagu favorit saya karena dulu sebelum nikah, saya mengira tidak akan bisa bersama dengan wanita idaman saya. Tetapi nyatanya dia sekarang sudah jadi istri saya. Saya menyanyikan lagu dan mengucap lirik itu setelah menikah. Apakah jatuh talak? Saya jadi stress dan jarang bernyanyi karena takut.

3. Salah satu alasan saya menunda nikah karena saya takut dan waswas akan talak. Tetapi saya paksakan saja, dengan harapan akan sembuh. Sekarang saya sudah 3 bulan menikah tapi waswas itu semakin menjadi. Saya sangat cinta istri saya dan tidak ada niatan untuk berpisah. Sekalipun misal ada masalah kedepannya (naudzubillah), saya lebih memilih istri saya yang minta khulu saja ke pengadilan daripada saya mengucap kata talak. Bagaimana cara saya lepas dari waswas ini pak. Saya bahkan sampai pakai obat penenang untuk meredakan stress dan panik saya. Saya tau itu dosa, tapi saya tidak bisa menahan waswas ini, terutama karena berkaitan dengan wanita yang saya cintai. Saya jadi merasa, masa-masa saya saat pacaran dulu lebih indah karena tidak memikirkan talak, dibandingkan masa-masa setelah menikah. Saya tau ini adalah pemikiran yang keliru. Setelah menikah saya jadi lebih pendiam, sangat jarang berbicara (apalagi dengan istri) karena takut akan konsekuensi dari kata kata saya sebagai suami. Keluarga sepertinya juga sadar kalau saya depresi, tapi saya takut kalau cerita malah tambah waswas, atau malah menularkan waswas saya pada mereka.

JAWABAN

1. Tidak jatuh talak dalam kasus pertama (kata "cerai") karena tidak sempurna kalimatnya (apalagi kalau muncul dari penderita was-was). Baca detail: Talak tanpa Kalimat Sempurna 

dan juga tidak jatuh cerai dalam kasus kedua (bicara sendirian) karena dalam konteks anda sebagai penderita OCD. Baca detail: Talak Orang Was-was tidak sah 

2. Bernyanyi itu sama dengan bercerita. Keduanya tidak berdampak cerai walaupun ada kata talak atau cerai dalam cerita atau lagu yg dinyanyikan. Baca detail: Cerita talak

3. Tidak usah takut. Islam bukan agama yang membuat depresi. Talak itu baru berdampak kalau diucapkan secara sengaja untuk menceraikan. Ini yg perlu terus ada pegang.  Baca detail: Tidak Semua Ucapan Talak Sharih berdampak Cerai

Jadi, santai dan rileks saja serta nikmati kehidupan berumah tangga dengan maksimal. Jangan takut berkata apapun. Fokus pada menyenangkan istri dan diri sendiri agar rumah tangga harmonis. Ajak jalan-jalan dia kalau anda lagi libur. Baca juga: Cara Harmonis dalam Rumah Tangga

LihatTutupKomentar