Pindah Madzhab Fikih Apakah Perlu Niat?

saya mengucapkan 2 kalimat syahadat langsung dengan sebelumnya berniat mengikuti mazhab Syafi'i, namun pada saat pengucapan 2 kalimat syahadat itu sel

Pindah Madzhab Fikih Apakah Perlu Niat?

Pindah Madzhab Fikih Apakah Perlu Niat?

Assalamu'alaikum
Kyai saya penderita was-was talak dan murtad yang Alhamdulillah dalam proses penyembuhan. Mau bertanya

1. Kadang sering juga saya silap dan keceplosan akibat bisikan-bisikan murtad itu, sehingga muncul juga ucapan baik dalam hati atau yang terdengar kata-kata yang saya khawatirkan berdampak murtad. Jadi biasanya saya mengucapkan 2 kalimat syahadat langsung dengan sebelumnya berniat mengikuti mazhab Syafi'i, namun pada saat pengucapan 2 kalimat syahadat itu selalu diganggu dengan munculnya ucapan hati mazhab lain yang datang tiba-tiba tanpa terkontrol.  niat mengikuti mazhab Syafi'i itu bisa batal atau bagaimana?

2. Apakah kesalahan membaca 2 kalimat syahadat yang didorong oleh bisikan-bisikan itu bisa menyebabkan murtad. Seperti dalam shalat, saat membaca 2 kalimat syahadat selalu muncul lintasan hati mazhab selain Syafi'i yang tidak saya sengaja dan saya selalu berusaha membantahnya karena saya takut kalau tidak saya bantah dianggap mengikuti mazhab tersebut. Akibat berusaha membantah tersebut fokus membaca syahadat nya jadi buyar sehingga kadang sehingga salah bacaannya.

3. Apakah hukumnya mengatakan seseorang muslim padahal kita tidak pernah melihat dia beribadah, karena ini juga salah satu bisikan setan itu. Misalnya ada orang lewat, biasanya setan akan membisikkan agar saya menuduh murtad orang tersebut dan selalu saya bantah, namun akan datang lagi bisikannya dengan mengatakan orang tersebut muslim.

JAWABAN

1. Tidak batal. Mengikuti pendapat suatu mazhab itu tidak perlu niat. Ada niat atau tidak, selagi ada pendapat dalam salah satu mazhab yang empat yang meringankan, misalnya, maka kita bisa mengikuti pendapat tsb. Lagipula, orang awam tidak ada kewajiban ikut satu mazhab saja. Baca detail: Orang Awam Tidak Wajib Ikut Satu Madzhab

2. kesalahan membaca 2 kalimat syahadat tanpa disengaja itu tidak menyebabkan murtad. Baca detail: Syarat sahnya perbuatan Murtad

Begitu juga, gonta ganti mazhab fikih tidak menyebabkan murtad. Bahkan tidak dilarang. Baca detail: Orang Awam Tidak Wajib Ikut Satu Madzhab

3. Tidak ada larangan menilai orang lain sebagai muslim. Terutama di negara seperti Indonesia di mana mayoritas penduduknya muslim. Kalau pun salah dalam menilai juga tidak berdampak apapun. Darimana anda dapat info soal Islam sehingga beranggapan demikian?

KATA PISAH

jadi begini ceritanya ustadz waktu itu saya sedang marah sama ayah dan ibu saya lalu suami bilang ke saya mangkane adewe misah kalau dalam bahasa indonesia makanya kita pisah saya tanya ke suami maksud kamu kita pisah gimana suami jawab pisah rumah gitu terus saya tanya pisah rumah gimana suami jawab ya sendiri sendiri lalu saya bilang mksud kamu kita misah rumah sama orang tua gitu suami bilang iya saya bilang beneran suami jawab iya di situ suami bilang kita misah katanya maksudnya kita misah rumah sama orang tua gitu ustadz soale emang kami masih satu rumah sama orang tua
pertanyaan
1.saat suami bilang kita misah apakah terjadi talak atau tidak ustadz mohon jawabanya ustadz soale pas saya tanya katanya maksudnya kita misah rumah sama orang tua gitu ustadz di tunggu jawabannya ustadz terima kasih

JAWABAN

1. Tidak terjadi talak karena konteksnya pisah rumah. Bukan pisah suami istri. Itu termasuk ucapan pisah yang di luar konteks yang tidak berdampak hukum cerai sama sekali. Baca detail: Tidak Semua Ucapan Talak Sharih berdampak Cerai

LihatTutupKomentar